DALAM sebuah riwayat diceritakan bahwa suatu kali Rasulullah SAW didatangi oleh seorang pemuda yang hendak masuk Islam. Maka bertemulah pemuda tersebut dengan Rasulullah SAW. Sebelum pemuda itu menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah SAW, terlebih dahulu terjadi percakapan antara pemuda tersebut dengan Rasulullah SAW. Untuk mempermudah pemahaman kita, maka percakapan itu dapat saya gambarkan sebagai berikut:
Pemuda : Ya Rasul, saya ingin masuk Islam.
Rasul : Bagus, bagus sekali.
Pemuda : Tapi, Rasul ... ??!
Rasul : Yap, tapi apa?
pemuda : Saya itu suka minum minuman keras, saya suka main cewek (berzina), dan saya hobi main judi, ya Rasul. Dan saya belum bisa meninggalkan itu semua.
Mendengar jawaban yang sangat jujur dan polos ini, Rasul hanya tersenyum sambil meneruskan kalimatnya.
Rasul : Tidak apa-apa anak muda.
Pemuda : Thank you, Rasul.
Rasul : Saya hanya berpesan kepadamu, wahai anak muda, untuk selalu berkata jujur dan meninggalkan bohong (berkata dusta).
Pemuda : Okey Rasul, sure, saya berjanji untuk tidak berkata dusta.
Maka pemuda itu lantas mengucapkan kalimat syahadatain, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang berhak untuk disembah) selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah". Pemuda itupun masuk Islam secara sah, baik secara syar'i maupun secara konstitusi.
Dalam perjalanan pulang, pemuda itu bergumam, "Alangkah mulianya sifat Rasul tersebut, dan agama Islam itu memang benar-benar indah. Saya sudah menyatakan secara terang-terangan bahwa saya suka minum, saya suka berzina, suka main judi, tapi yang diminta dari saya adalah untuk selalu berkata jujur yang sudah menjadi kebiasaan saya selama ini. Dan yang dilarang adalah kebiasaan yang selama ini memang saya sendiri sangat membencinya (baca: berkata dusta), pribadimu memang tak ada duanya. I Love you, Rasul."
Nah, setiap kali Rasul bertemu dengan pemuda itu, Rasul tak lupa untuk selalu bertanya, "Wahai anak muda, apakah kamu masih minum, main cewek dan berjudi." Dengan jujur pemuda itu menjawab, "Masih, ya Rasul." Hebatnya, Rasul tak pernah marah mendengar jawaban ini, bahkan Rasul hanya tersenyum saja. Begitulah, setiap Rasul bersua dengan pemuda itu, Rasul selalu mengajukan pertanyaan yang serupa kepada pemuda tersebut.
Untuk yang kesekian kalinya, ketika Rasul mengajukan pertanyaan yang serupa, maka pemuda itu lantas mengatakan, "Mulai hari ini, saya akan meninggalkan semua hal-hal yang dilarang dalam Islam itu, ya Rasul." Rasulpun tersenyum gembira mendengar ucapan anak muda yang sangat-sangat bersahaja ini.
Setelah Rasul berpisah dengan anak muda tersebut, kembali anak muda itu bergumam, "Memang ampuh betullah permintaan Rasul dahulu itu. Permintaan untuk selalu berkata jujur ternyata mampu "meruntuhkan" tiga kesenangan dunia yang tak bisa saya tinggalkan selama ini." Akhirnya anak muda itu menyadari juga bahwa selaku seorang Muslim ia berkewajiban untuk meninggalkan hal-hal yang memang sudah dilarang oleh Allah SWT.
Thanks for reading: permudah jangan dipersulit
"Permudah urusan orang, jangan dipersulit. Gembirakan (hati) orang, jangan (pula) ditakut-takuti)."
0 komentar:
Posting Komentar