terapi gen


Terapi gen adalah sebuah teknik penggantian gen manusia di saat manusia tersebut telah lahir (bukan lagi janin). Terapi semacam ini sangat sulit dengan teknologi sekarang, tapi kemajuan terus terjadi.

Salah satu orang pertama yang dirawat dengan terapi gen adalah Ashanti DeSilva tahun 1990. Ashanti adalah seorang anak yang selalu sakit. Ia menderita SCID (Severe Combined ImmunoDeficiency) atau penyakit defisiensi kekebalan tubuh akut. SCID adalah penyakit genetik. Ashanti menderita SCID karena mewarisi duplikat gen cacat di kromosom 20 dari kedua orang tuanya. Akibatnya, tubuhnya tidak mampu menghasilkan ADA (Adenosin DeAminase), sebuah enzim yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh.

Para ilmuan mengambil sampel sel darah putih Ashanti lalu memasukkan duplikat gen ADA normal ke dalam DNA di sel darah putih tersebut. Sel-sel darah putih yang telah diperbaiki tersebut kemudian disuntikkan kembali ke tubuh Ashanti dan berkembang biak di dalam jaringan darahnya. Setelah beberapa bulan kemudian, hidup Ashanti menjadi lebih cerah dan penyakit SCID yang dideritanya lenyap. Seluruh sel darah putih ditubuhnya telah menjadi keturunan dari sel darah putih dengan gen ADA normal yang telah disuntikkan ilmuan sebelumnya.

Kisah Ashanti DeSilva menunjukkan kesuksesan terapi gen dalam merawat penyakit keturunan pada manusia. Penyakit sistem peredaran yang paling umum, artheriosklerosis, juga telah mampu dirawat dengan terapi gen, begitu pula berbagai penyakit sistem peredaran berbasis genetik lainnya.

Sayangnya terapi gen sangat rumit, individual, dan tentunya mahal. Terapi gen memang masih tahap bayi, tapi sebagian pihak terlalu membesar-besarkannya. Mudah-mudahan dalam beberapa puluh tahun ke depan, prosedur yang cepat, murah dan mudah dapat dilakukan sehingga semakin banyak orang dapat diobati dengan terapi gen.

Referensi

Anderson, W.F. 1995. “Gene Therapy.” Scientific American, 274: 124-128

Gibbons, G.H., Dzau, V.J. 1996. “Molecular Therapies for Vascular Disease,” Science, 272: 689-693

Marshall, E. 1995. “Less Hype, More Biology Needed for Gene Therapy.” Science, 270:1751.
Thanks for reading: terapi gen

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...